Latar Belakang Alat Pemusnah Sampah Tanpa Pilah-Pilah Sistem Udara
(Oleh : Team Marketing)
Berangkat dari
kerisauan Kurdi salah satu warga Jawa Timur, tepatnya Ds. Ngembeh Kec. Dlanggu
Kab.Mojokerto. Bapak satu anak ini gelisah memperhatikan fenomena tumpukan
sampah yang semakin menggunung berada disekitar lingkunganya, terlebih lagi
banyak juga media yang memberitakan bahwa semakin meningkatnya volume pengumpulan
sampah dibeberapa titik Ibu kota serta kota-kota besar di Indonesia yang
semakin hari semakin menunjukan peningkatan secara drastis dan susah untuk
diatasi, tentu kondisi ini sangat memprihatinkan., Ditambah lagi belum adanya
solusi alternatif yang akurat dalam pemusnahan atau pelenyapan gunungan sampah
tersebut. Akhirnya pada awal tahun 2006 bapak yang ternyata sudah berkepala
lima ini menyendiri untuk merenungkan cara bagaimana permasalahan sampah ini
bisa teratasi, akhirnya setelah melakukan kontemplasi individual, Kurdi yang
dulu pernah bekerja sebagai Kepala proyek di Kampus ITS Surabaya tersebut
menemukan alat yang didisain sendiri melalui ilmu yang didapatkan setelah ia membaca
berbagai literature buku di bidang saintific dan teknologi yang ia peroleh dari
beberapa buku bekas yang dimilikinya. Sungguh luar biasa, akhirnya Kurdi mulai
merancang Alat tersebut dengan bahan seadanya dan sangat sederhana,. Namun tidak
disangka-sangka ternyata alat hasil karyanya tersebut memiliki kemampuan yang cukup
istimewa bagi permasalahan yang selama ini sering mengganggu pikiranya, ya’ni problem
sampah di daerahnya. Alat tersebut di beri nama “Pemusnah Sampah Tanpa
Pilah-Pilah sistem Udara”, alat ini didesain dengan menggunakan sistem pembakaran melalui
sirkulasi udara yang di buatnya, sirkulasi udara tersebut memiliki dua fungsi
utama, yang pertama untuk pembuangan limbah sampah yang sudah berupa abu, dan
fungsi yang kedua menghirup udara dari luar untuk melanjutkan proses pembakaran
didalam tungkunya, sehingga hal itu menyebabkan api akan terus-menerus menyala
tanpa harus melakukan pembakaran yang berulang-ulang, artinya alat ini hanya
membutuhkan sekali saja penyalaan api untuk melakukan proses pembakarannya. Penyalaan
api pertama kali dengan menggunakan bantuan
dua atau tiga kresek bekas selanjutnya alat ini akan melakukan proses
pembakaran secara mandiri atau otomatis secara kontinuitas tanpa memerlukan bantuan manusia untuk
terus-menerus menyalakan api untuk memulai pembakarnya, dan yang lebih
mengesankan lagi alat ini tidak sediktpun memerlukan setetes BBM (Bahan Bakar
Minyak) apapun selama pengoprasianya. Dalam hal ini Kurdi memperkirakan api
akan terus menyala hingga satu Tahun atau bahkan lebih, dari hasil bentuan
sirkulasi udara yang di rancangnya. Tidak berhenti sampai disitu akal Kurdi
terus berfikir untuk menyempurnakan alat ini agar tidak terlalu berdampak
negatif khususnya dampak pencemaran lingkungan dan pemanasan global yang akan terjadi
akibat asap pembuangan alatnya, sehingga dapat mencemari lingkungan yang berada
disekitarnya. Akhirnya beliaupun berfikir untuk menggunakan tandon air sebagai
filter asap yang di keluarkan dari dari proses pembakaran alatnya. Dengan cara
menyalurkan cerobong asap dari alatnya menuju kedalam tandon air dan kemudian
di keluarkan diatas tandon air tersebut. Sehingga memalui proses tersebut asap terfilter
melalui tandon air menjadi “spray air” dan asap yang keluar melalui proses
filterisasi tersebut nampak putih bersih yang menunjukkan pembakaran di dalam
alatnya sempurna, serta tidak lagi terlalu berbahaya terhadap pencemaran lingkungan,
polusi udara atau terlebih lagi hingga pemanasan global. Alat tersebut juga mampu
memproses sampah tanpa pilah-pilah artinya alat ini siap untuk memproses semua
jenis sampah, baik itu masuk kategori sampah basah maupun kering dari berbagai
macam limbah yang berasal dari rumah
tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dsb. Semua akan
di lalap habis oleh alatnya, kecuali barang-barang yang tidak bisa terbakar
seperti sampah yang berasal dari bahan kaca dan logam seperti kaleng, besi dan
botol,. Selain bahan yang tidak terbakar, semuanya dipastikan Kurdi akan habis
dimusnahkan oleh alatnya. Seperti sampah plastik, kayu bekas, buah segar,
kasur, pempers bayi dsb. Yang terpenting dalam memasukan semua sampah ke dalam
alatnya, Kurdi menyarankan untuk tidak perlu memilah-milah, baik yang basah
maupun kering, organik dan non organik
karena setelah semua sampah masuk ke dalam alatnya sampah yang tidak bisa
lenyap akan keluar di tempat pembuangan alat tersebut dengan sendirinya. Kurdi
menambahkan, melalui prediksi yang matang alat yang berbentuk balok persegi
dengan ukuran 2 M x 2 M dan tinggi 3,5 M tersebut diperkirakan alat ini mampu memusnahkan
sampah pada kisaran 5 Ton dalam kurun waktu 24 Jam (5 Ton/hari). Jelas alat ini
akan mampu mengalahkan beberapa mesin pengola sampah yang lahir terlebih dahulu
sebelumnya. Dengan ukuran yang tidak terlalu besar maka alat ini akan sangat memungkinkan untuk
bisa dibuat dimana saja, yang penting ada lahan kosong yang berukuran 3 M x 5 M.
Tegas Kurdi, diatas lahan sekecil mungkin alatnya akan siap berdiri tegak untuk
mengganyang sampah-sampah yang ada. Bahkan Kurdi siap untuk menantang sampah
yang saat ini berada di TPS bantar gebang untuk di anggarkan biaya untuk
pembuatan alatnya,. Kurdi sangat optimis bahwa tidak akan memakan waktu yang
sangat lama, gunungan sampah tersebut akan habis dimakan dan dilenyapkan oleh alat
yang dibuatnya. Saat ini Kurdi hanya membuat dan memasarkan hasil karyanya tersebut
di sekitar wilayah Kab.Mojokerto, akan tetapi dia akan berjuang terus-menerus
untuk memasarkan alat buatanya. Dibantu dengan seorang marketing ia sudah mulai
menyodorkan proposal alatnya ke pintu-pintu Dinas Kebersihan Pemerintah kabupaten/kota.
Tentu beliau akan sangat senang sekali jika ada kalangan dari pihak terkait
dari Dinas Kebersiahan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengajaknya kerjasama dengan
menggunakan anggaran yang disediakan oleh Negara agar permasalahan sampah
tersebut segera bisa diatasi, dan bersama-sama
menciptakan “gerakan Indonesia bersih, Indonesia bebas sampah”. Tentu
gagasan ini tidak akan terealisasikan jika tidak ada bantuan dari semua
kalangan yang terkait untuk membantu merealisasikan impian Kurdi. Beliau adalah
sosok yang sangat optimis, dia selalu berkata percayalah alat saya ini sangat mudah,
simple dan tidak ribet untuk memusnahkan sampah. karena faktor biaya alat
ini hanya dibuat sesederhana mungkin berbentuk balok persegi dengan sirkulasi
udara dan pembuangan limbah sampah berupa abu, kemudian cerobong asab serta tandon
air dengan sangat sederhana, tetapi Kurdi meyakinkan jika ada biaya yang
dianggarkan untuk alatnya maka ia akan mengoptimalkan alatnya. Karena kurangnya
kemampuan untuk melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait alatnya belum
sempat menembus ke Ibu kota, walaupun pada Tahun 2006 info tentang alatnya
tersebut sempat beredar disalah satu koran harian yang ada di Kab. Mojokerto, media
tersebut menjelaskan bahwa alat karya Kurdi ini sudah di minati Presiden Joko Widodo
saat ia masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta kala itu, dengan ketentuan
desainya disempurnakan dan dibesarkan ukuranya, akan tetapi karena kurangnya
komunikasi yang intens maka hal ini tidak follow up nya. Besar harapan Kurdi
agar alat ini bisa dianggarkan melalui Dinas-Dinas Terkait sehingga
permasalahan sampah ini bisa teratasi dengan bijak.
Alat Pemusnah Sampah Tanpa Pilah-Pilah Sistem Udara
Reviewed by Unknown
on
02.39
Rating:
Lihat Video nya
BalasHapushttps://www.youtube.com/watch?v=4MlxWOVUmu4
https://www.youtube.com/watch?v=PCouWdoTAFU
BalasHapus